Radiasi
bisa menyebabkan efek yang sangat parah. Untuk itu jangan pernah
mengabaikan efek paparan radiasi. Pancaran gelombangnya punya daya
tembus besar hingga mencapai organ dalam dalam waktu yang singkat.
Paparan radiasi bisa sangat berbahaya karena dapat mengangganggu proses
normal sel. Hanya paparan dosis rendah yang oleh tubuh masih dapat
digantikan sel-selnya.
Sejarah
mencatat efek radiasi paling besar adalah saat pesawat perang Amerika
menjatuhkan bom nuklir di kota Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945.
Saat itu diperkirakan 80.000 orang terbakar. Tapi dalam bulan-bulan
berikutnya, ada 60.000 orang lainnya meninggal karena efek radiasi.
Begitu juga dengan
ledakan reaktor nuklir di Chornobyl, Ukraina pada April 1986. Saat
kejadian hanya dua pekerja yang tewas. Tetapi pada hari-hari berikutnya,
lebih dari 30 nyawa terkena paparan radiasi. Bahkan Badan Tenaga Atom
Internasional Chornobyl mengatakan sedikitnya 4.000 orang meninggal atau
akan meninggal terkena kanker akibat radiasi. WHO memperkirakan 9.000
orang terkena penyakit akibat ledakan tersebut.
Seperti dikutip dari CBC, Senin
(1/3/2010), semakin besar dosis paparan yang diterima seseorang, maka
kemungkinannya untuk hidup akan semakin kecil. Penyebab kematian dalam
banyak kasus adalah kerusakan sumsum tulang, yang menyebabkan infeksi
dan pendarahan.
Paparan
radiasi ini bisa berasal dari makanan, air, sinar matahari, tembakau,
televisi, sinar-X, detektor asap, material bangunan dan scanner tubuh di
bandara.
Dosis
dari rongent sinar-X terlalu rendah untuk menyebabkan penyakit radiasi.
Sedangkan dosis pengobatan kanker mungkin cukup tinggi untuk
menyebabkan beberapa gejala penyakit radiasi. Emisi dari ponsel dan
microwave juga rendah.
Penyakit radiasi atau dikenal sebagai sindrom
radiasi akut (acute radiation syndrome/ARS) terjadi setelah terkena paparan radiasi dalam jumlah banyak dan waktu yang singkat.
radiasi akut (acute radiation syndrome/ARS) terjadi setelah terkena paparan radiasi dalam jumlah banyak dan waktu yang singkat.
Gejala
awalnya seperti iritasi kulit, mual, muntah, deman tinggi, rambut
rontok dan kulit terbakar. Gejala lainnya adalah diare, lemah, lelah,
kehilangan nafsu makan, pingsan, dehidrasi, peradangan jaringan,
perdarahan dari hidung, mulut, gusi atau dubur dan anemia.
Orang
yang terkena radiasi bisa mengalami ARS hanya bila terkena radiasi
dosis tinggi. Gejala awal mulai terasa dalam hitungan menit atau hari
setelah terkena paparan dan mungkin akan berkala. Tahap serius
berlangsung beberapa jam atau beberapa bulan.
Orang
yang keracunan radiasi biasanya menunjukkan kerusakan pada kulit
setelah beberapa jam terkena paparan. Kerusakannya seperti bengkak,
gatal-gatal dan kulit kemerahan seperti tersengat matahari.
Berikut tiga jenis radiasi pengion:
1. Radiasi sinar alpha
Memiliki daya tembus paling kecil dan tidak berbahaya, kecuali jika tertelan. Partikel alpha diemisikan oleh inti radioaktif seperti uranium atau radium. Ketika terjadi peluruhan, inti melepaskan energi
2. Radiasi sinar beta.
Dapat menembus kulit, menyebabkan kerusakan kulit dan kerusakan organ internal jika tertelan. Partikel beta memiliki energi yang besar, elektron dengan kecepatan tinggi atau positron yang diemisikan oleh inti radioaktif tertentu seperti potassium-40.
Dapat menembus kulit, menyebabkan kerusakan kulit dan kerusakan organ internal jika tertelan. Partikel beta memiliki energi yang besar, elektron dengan kecepatan tinggi atau positron yang diemisikan oleh inti radioaktif tertentu seperti potassium-40.
3. Radiasi sinar gamma
Memiliki daya tembus sangat besar. Sinar gamma digambarkan sebagai cahaya dengan frekuensi dan energi tertinggi dalam spektrum elektromagnetik. Sinar gamma memiliki radiasi pengion berenergi tinggi sehingga menyebabkan kulit terbakar, melukai organ dalam dan menyebabkan efek jangka panjang.
Memiliki daya tembus sangat besar. Sinar gamma digambarkan sebagai cahaya dengan frekuensi dan energi tertinggi dalam spektrum elektromagnetik. Sinar gamma memiliki radiasi pengion berenergi tinggi sehingga menyebabkan kulit terbakar, melukai organ dalam dan menyebabkan efek jangka panjang.
Pengobatan
pada penyakit radiasi dirancang hanya untuk meringankan tanda-tanda dan
gejalanya. Hal ini tidak dapat membalikkan efek paparan radiasi.
Dokter
mungkin menggunakan obat anti-mual dan obat penghilang rasa sakit untuk
menghilangkan tanda-tanda dan gejala dan antibiotik untuk memerangi
infeksi sekunder. Transfusi darah mungkin diperlukan untuk mengobati
anemia.
Video 4.1.1: GBCO: Sega Genesis - VCR - Cv-l.CC
BalasHapusWatch video 4.1.1: GBCO: download youtube to mp3 Sega Genesis - VCR. Cv-l.CC.