Sebuah poster berbingkai di dinding ruang kelas taman kanak-kanak (TK) menunjukkan seorang bocah lelaki mengacungkan senapan dan bayonet mereka untuk menyerang sebuah gambar tentara Amerika dengan wajah diperban dan darah muncrat dari mulutnya.
Inilah gambaran di Korea Utara (Korut), dimana doktrinisasi anti Amerika dimulai sejak taman kanak-kanak, dan telah menjadi bagian dari kurikulum yang sama dengan pelajaran lainnya seperti menghitung.
“Kami suka bermain game militer merobohkan bajingan Amerika,” bunyi slogan yang dicetak di bagian atas.
Poster lain juga menggambarkan seorang warga Amerika dengan tali di lehernya, dengan perintah “Mari kita melenyapkan imperialis AS,”.
Pistol mainan, senapan dan tank diletakkan berjajar dan rapi di rak-rak. Kepala sekolah mengeluarkan boneka dari seorang tentara Amerika berhidung panjang dan rambut berwarna jerami serta menjelaskan bahwa para siswa dapat memukulinya dengan tongkat atau melempari dia dengan batu, yang katanya merupakan permainan favorit di sekolah tersebut.
Yun Song Sil kemudian mengambil tiga wartawan dari Associated Press, termasuk seorang Amerika, melewati poster anti-AS dan mengatakan. “Anak-anak kita belajar dari usia dini tentang bajingan Amerika,”. Sebuah frase umum di Korut untuk menggambarkan Amerika.
Siswa Korea Utara sejak dini diajarkan bhwa negara mereka memiliki dua musuh utama: Jepang, yang menjajah Korea pada 1910-1945, dan AS, yang berperang melawan Korea Utara selama Perang Korea 1950-53.
Meskipun dalam beberapa tahun terakhir, Korut menekankan pembangunan dalam perekonomian, dimana poster anti Amerika di jalan-jalan Pyongyang sebagian besar telah dganti dengan gambar tentara serta pekerja pabrik. Tapi poster-poster dan kurikulum di TK di Korea Utara tetap tidak berubah.
Satu sekilas di dalam sebuah sekolah, dan itu jelas bahwa meskipun diplomasi AS-Korea Utara di balik pintu tertutup, 4-year-olds masih diajarkan bahwa “Yankee imperialis” adalah musuh Korea Utara terburuk.
Pada Taman Kanak-kanak Kaeson di pusat kota Pyongyang, salah satu dari beberapa sekolah yang dikunjungi oleh AP, bocah-bocah berusia 4 tahun masih diajarkan bahwa AS adalah musuh terburuk Korea Utara.
Tentara AS digambarkan sebagai orang barbar kejam yang menjijikkan dengan hidung besar dan mata jahat.
“Kaum imperialis Amerika dan militerisme Jepang adalah musuh bebuyutan rakyat Korea Utara,” adalah kutipan dari almarhum pemimpin Kim Jong Il yang ditempelkan di atas salah satu dinding di sebuah ruangan besar yang ditujukan untuk pendidikan anti-AS di TK tersebut.
Permainan memukuli boneka tentara AS ini puncaknya terjadi setiap tahun pada Hari Anak Internasional yang diperingati setiap 1 Juni. Dimana seluruh negeri, para siswa secara massal mengenakan seragam militer dan dipersenjatai dengan senapan mainan dan bayonet, bergantian menghujani boneka tentara AS dengan senjata mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar